Cara menggunakan vacuum cleaner dan perawatannya

Vacum cleaner adalah barang elektronik yang sudah tidak asing lagi bagi kita. memiliki fungsi yang penting dalan kebersihan rumah dan harga berkisar 200 ribu s.d 1 juta sehingga terjangkau maka alat ini menjadi hal yang wajib dimiliki. Vacuum cleaner berfungsi untuk menghisap debu dan partikel kecil tanpa membuat debu berterbangan, sehingga sangat berguna untuk membersihkan sofa, karpet, dan kasur.
                          


Dalam penggunaan vacum cleaner ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar alat ini awet
1.Hindari menghisap debu pada area yang masih basah karean dapat meyebabkan parat pada bagian mesin
2. Hindari menghisap benda benda yang besar agar nozel tidak mudah tersumbat, sehingga sebaiknya sapu dulu sampah sampah yang besar.
3. hindari juga benda benda tajam seperti kaca dan sejenisnya agar tidak merobek kantung penampung debu.
4. jika terdengar suara aneh atau tiba tiba vacuum cleaner terasa sangat panas segera matikan mesin, kemudian periksa bagian dalamnya bisa jadi ada sampah menyumbat bagian selang
5. bersihkan kantung penampung debu setelah penggunaan vacuum cleaner.

0 komentar:

Mengatasi bocor pada genteng dan dak coran


Musim hujan, adalah musim yang rutin datang di negeri Indonesia ini. Permasalahan yang sering terjadi dan sering dialami adalah bocor pada atap genteng maupun atap dak coran. Walaupun satu titik, apabia bocor tidak segera ditangani akan mengakibatkan hal yang fatal yaitu kerangka atap akan keropos, atau bisa jadi juga kerangka plafon akan keropos atau lapuk. Maka jika rumah kita terjadi bocor, segera cari tahu dan segera tangani titik kebocoran tersebut.

Bocor diketahui saat kondisi hujan. langkah yang efisien adalah :
1. Ssaat terjadi bocor, segera cari tangga untuk naik ke plafond, cari dan ikuti arah aliran air berasal.dengan cara ini kita bisa tahu dengan tepat atap di titik mana yang bermasalah.
2. Esuk harinya ketika sudah tidak hujan, siapkan nodrop atau aquaproof atau sejenisnya.
3. Baca petunjuk pemakaian, dan disarankan ikuti petunjuk pemakaian untuk hasil yang maksimal.
4.Lapisi juga tempat2 yang berpotensi bocor. seperti tepian dak (bertemunya antara dak dan tembok).

Sekian dulu tipsnya, semga bermanfaat.

0 komentar:

Cara memasang Paving Block

Persyaratan dan tata cara Pemasangan Paving.
Paving blok adalah solusi untuk perkerasan jalan namun air masih bisa terserap langsung kedalam tanah, sehingga tidak terjadi genangan, dan jalanpun tidak mudah rusak. karena paving block adalah susunan seperti bata, maka yang utama adalah lapisan penyangga dibawahnya.


Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:
1. Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %. Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90 % MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya.
2. Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dario subbase juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita.
3. Kanstin/Penguat Tepi
Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya.
4. Drainage/Saluran Air
Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah paving terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena harus membongkar paving yang sudah terpasang.
5. Kelengkapan Peralatan Kerja
Peralatan yang kita butuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan paving dimulai. Adapun alat-alat yang kita butuhkan adalah sebagai berikut:
5.1. Mesin Plat Compactor (Stamper Kodok) dengan luas permukaan plat antara 0,35 s/d 0,50 m2 dan mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dengan frekwensi getaran berkisar 75 s/d 00 Hz.
5.2. Alat Pemotong paving (Cutter).
5.3. Kayu yang diserut rata/jidar untuk Levelling Screeding abu batu/pasir.
5.4. Benang.
5.5. Alat handling berupa Lori/gerobak untuk pemindahan paving.
5.6. Pin stick/Linggis yang bagian bawahnya dibuat runcing melebar sebagai naating.
6. Cara Pemasangan Paving
6.1. Abu batu/pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan base. Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan base.
6.2. Penggelaran abu batu/pasir alas tidak melebihi jarak 1 meter didepan paving terpasang dengan tebal screeding.
6.3. Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis (starting point) diatas lapisan abu batu/pasir alas (laying course).
6.4. Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala masing-masing diujung benang tersebut.
6.5. Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran abu batu/pasir alas. Hindari terjadinya kontak langsung antar block dengan membuat jarak celah/naat dengaan spasi 2-3 mm untuk pengisian joint filler.
6.6. Memasang paving harus maju, dengan posisi sipekerja diatas block yang sudah terpasang.
6.7. Apabila tidak disebutkan dalam spesifikasi teknis, maka profil melintang permukaan paving minimal mencapai 2 % dan maksimal 4 % denga toleransi cross fall 10 mm untuk setiap jarak 3 meter dan 20 mm utnuk jarak 10 meter garis lurus. Pembedaan maksimum kerataaan antaar block tidak boleh melebihi 3 mm.
6.8. Pengisian joint filler harus segera kita lakukan setelah pamasangan paving dan seera dilanjutkan dengan pemadatan paving.
6.9. Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat compactor yang mempunyai plat area 0,35 s/d 0,50 m2 dengan gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran dengan frekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan paving tersebut.
Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang pertama ditujukan untuk memadatkan abu batu/pasir alas dengan penurunan 5 – 15 mm (tergantung abu batu/pasir yang dipakai).
Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu abu batu/pasir pengisi celah/naat block, dan masing-masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.

sumber 

0 komentar: